Untuk saat ini.. Biarkan kita sibuk dengan urusan kita masing-masing, aku dengan mimpiku, begitu juga kamu dengan mimpimu.. Bertemu cukup jika itu memang kebetulan saja berpapasan. Sudah itu saja cukup bagiku, tidak usah diupayakan apalagi direncanakan. Sehingga akhirnya tiba dimana aku dan kamu bertemu pada satu titik. Sebut saja konvergen. Setelah cukup asik dengan semua yang telah kita kejar masing-masing, aku rasa.. sepertinya kita saling butuh, untuk mengejar sesuatu yang memang tidak bisa dilakukan seorang diri. Ya, kita butuh bersama suatu waktu nanti dan itu pasti, tapi entah kapan. “ Jika kamu benar-benar mencintai seseorang bukan berarti harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat. Saat semua memang sudah siap. Maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah yang hebat untuk orang-orang yang bersabar. Sementara menanti. Sibukkanlah diri untuk menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap. Apakah rasa itu semakin besar atau semakin memudar... “
Di luar sana, akan ada wanita-wanita cantik, baik, cerdas, dan sangat menarik. Tapi belum tentu yang paling cantik, paling baik, atau paling menarik yang bisa menjadi teman hidup. Karena laki-laki dewasa paham bahwa satu-satunya wanita yang bisa jadi teman hidup adalah dia yang mampu menghadirkan kenyamanan. Nyaman disaat sulit, nyaman disaat mudah. Nyaman ketika dekat, nyaman ketika jauh. Nyaman saat berselisih pendapat, nyaman juga saat membangun pendapat. Hubungan yang sehat bukanlah hubungan yang selalu bahagia dan selalu dipenuhi canda tawa. Bagaimanapun, keluarga yang dewasa akan perlu belajar dari rasa sedih dan rasa kecewa. Maka ketika dua hati memutuskan untuk bersama, jangan pernah berjanji untuk tidak saling menyakiti. Berjanjilah untuk tetap bertahan, meski salah satunya tersakiti.